Untuk memahami proses mounting, kita terlebih dahulu harus mengenal sistem cetak. Yang dimaksud dengan sistem cetak disini adalah segala proses pengaturan yang dilakukan pada mesin cetak untuk dapat mencetak sesuai dengan Surat Perintah Kerja. Dengan mengenal cara kerja mesin cetak, diharapkan akan ada gambaran bagi seorang mountager untuk dapat melakukan pekerjaan dengan benar.
Sejauh ini, pengaturan yang dilakukan pada mesin cetak ada banyak sekali. Namun yang berhubungan langsung dengan proses mounting adalah sebagai berikut :
1. Anlegh : untuk mengatur posisi kertas. Dimanapun tempatnya, anlegh adalah bagian yang berfungsi untuk mengatur posisi kertas. Anlegh sendiri berdasarkan letaknya dibagi menjadi 2. Pada feeder mesin cetak, anlegh depan adalah untuk merapihkan kertas pada posisi horizontal. Dan anlegh samping berfungsi untuk merapihkan kertas pada posisi vertikal. Alasan mengapa kertas harus dipotong siku adalah agar saat masuk di feeder mesin cetak baik porisi horizontal maupun vertikalnya bisa rapih secara kontinuitas atau berkelanjutan. Jika kertas dipotong panjang pendek (tidak presisi 100%) maka berbagai hambatan akan ditemui disini.
2. Gripper : untuk menarik kertas, membawanya dari feeder hingga sampai unit pengeluaran. Unit mesin cetak terdiri dari Unit pemasukan & pengiriman (feeder), pencetakan, penintaan, pembasahaan, dan pengeluaran. Gambaran prosesnya adalah, kertas dihisap dan dihantarkan dari unit pemasukan ke unit pengiriman. Lalu disitu sebelum masuk unit selanjutnya, kertas akan dirapihkan (diposisikan) atau istilahnya diregisterkan oleh anlegh. Kemudian gripper akan mengambil kertas dari feeder dan dibawa ke unit pencetakan lalu dilepaskan diunit pengeluaran.
3. Silinder Plate : Sebuah silinder yang berfungsi sebagai tempat memasang plate. Pada silinder plate, ada satu bagian yang harus diketahui oleh seorang mountager yakni clamp-plate atau penjepit plate. Setiap perusahaan memiliki standar masing-masing untuk ukuran dari pada clamp-plate ini.
Selain dari 3 diatas, ada lagi istilah :
1. Area cetak minimal-maksimal
Area cetak adalah bagian yang masih dapat mengambil tinta dan dapat dicetakan. Artinya jika ada plate berukuran 70 x 101 CM, bagian yang mampu dicetak maksimal misalnya 67 x 99 CM. Dengan ini, Ini adalah spesifikasi mesin yang harus diketahui oleh seorang mountager. Jika kita memaksakan memounting dengan ukurang 700 x 101 Cm, maka kelebihan dari 3 Cm tidak akan menerima tinta. Sehingga tidak dapat dilakukan proses cetak. Begitu juga terhadap minimalnya.
2. Ukuran kertas minimal-maksimal
Ukuran kertas adalah ukuran panjang x lebar kertas cetak atau yang diistilahkan dengan Lembar cetak. Setiap mesin memiliki spesifikasi masing-masing. Misalnya, kertas maksimal pada mesin diatas adalah 69 x 100 Cm. Dan dipaksakan 69,5 x 100 cm. Maka kertas tidak bisa masuk (mentok). Atau jika terlalu kecil, maka juga tidak dapat dilakukan proses cetak.
Sementara itu dulu, nanti akan ditambah lagi. Kalau bisa dengan menggunakan gambar. Karena jika tidak digambarkan akan sedikit rumit memahaminya.
0 Response to "Mengenal sistem cetak untuk memahami proses mounting"
Post a Comment