Gambar background adalah gambar yang diletakan disuatu tempat guna menunjang tampilan suatu benda. Namun secara spesifik, dalam industri grafika background adalah gambar pendukung suatu teks agar bisa ditampilkan dengan lebih baik. Seperti yang kita tahu bahwa gambar menurut cara terbentuknya dari dua macam yakni path (vektor) dan pixle.
Perbedaan Path dan pixel
Gambar yang berupa path adalah gambar yang jika di zoom atau diperbesar tampilannya maka akan tetap solid. Beberapa software yang terkenal untuk mengolah gambar jenis path adalah Adobe illustrator dan Free Hand. Sedangkan gambar yang dibentuk dari pixel jika tampilannya diperbesar maka akan pecah menjadi titik-titik. Software pengolahnya adalah Adobe Photoshop.
Kedua jenis gambar ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya untuk gambar pixle, baik JPG atau ekstensi lainnya cenderung sulit untuk diolah kembali jika sudah di output dari file PSD (Photoshop Document) ke JPG. Sedangkan pada pengolahan Path, gambar tidak bisa diatur kecerahan atau contrasnya secara automatic. Semuanya harus dilakukan dengan mensetting nilai CMYK atau RGB.
Pada proses produksi Grafika, terkadang ada berbagai kendala jika suatu background tidak didesign dengan baik. Dan bilapun bisa diatasi pada proses satu, maka belum tentu dapat ditangani diproses yang lain. Dengan kata lain, ini akan meningkatkan resiko kesalahan berlanjut. Sehingga diperlukan kemampuan berpikir kedepan agar background tetap memiliki nilai keindahan namun juga mempermudah proses produksi.
Berikut ini adalah contoh dari background yang dimaksud.
1. Jarak antara background dengan garis potong terlalu mepet
Background diatas jika dilihat dari segi pengguna/pembaca akan memudahkan karena memiliki batas pada pinggirnya sehingga bisa dibuka dengan mudah. Dapat berfunsgi sebagai pembatas juga. Akan tetapi jika kita melihat space yang diberikan, maka background tersebut justru akan memberikan resiko kesalahan. Jika jarak antara background dengan pinggir kertas besar, maka hal tersebut tidak masalah, tetapi jika jaraknya kecil maka sebaiknya mencari background lain. Masalah yang paling sering terjadi jika tetap mempertahankan design diatas adalah, terpotongnya background.Meskipun sudah diberi bleed atau batas cetak, mesin tidak bisa 100% presisi selamanya. Artinya masih ada kemungkinan hasil lipat atau potong yang meleset. Dengan design tersebut resiko terpotongnya akan semakin besar. Sedikit lebih baik jika kita mengambil space dibawah. Misalnya seperti dibawah ini :
Lebih sederhana, akan tetapi spasinya lebih besar dan masih dapat memberi funsgi yang sama yakni sebagai pembatas. Misalnya pada gambar tersebut adalah bab 2, dan bila bertambah ke bab 3 tinggal menambah kotak warna hijau tua satu lagi disebelah kanan.
2. Background terlalu tipis/ raster terlalu rendah.
Background yang terlalu tipis akan membuat lapisan plate mudah rontok. Memang itu tergantung dari ketahanan plate itu sendiri, akan tetapi jika raster dibawah 7 persen akan lebih cepat rontok ketimbang raster yang diatas 10 persen.
3. Raster terlalu tinggi.
Pada cetakan tertentu, background sengaja dibuat gelap agar memperlihatkan tema yang diusung. Misalnya, jika judul buku adalah 'Hantu kepala copot' dan sebagainya. Tentu saja tema dari designnya akan dibuat seram. Dan seram identik dengan hitam atau merah (darah). Kesalahan paling sering yang ditemukan adalah background dibuat sangat gelap bahkan menutup teks. Jika anda mensetting bacground, pastikan agar raster tidak terlalu tinggi atau pun terlalu rendah. Sebagai batasan wajar 10%-80% masih dapat ditoleransi. Namun kurang atau lebih dari itu terkadang membutuhkan setting ulang. Selain itu, jika background dibuat tebal akan lebih baik jika teks dinegatifkan. Hal ini supaya teks terlihat jelas. Lihat gambar dibawah ini.
Background dibuat hitam ke abu-abuan dan beberapa komponennya dibuat sedikit lebih cerah. Sementara tulisan dibuat putih sehingga baik dari jauh atau dari dekat masih terlihat apa tulisannya. Selain itu, jika dicetak pun maka background seperti ini tidak terlalu sulit karena susunan rasternya tidak ada yang diatas 80%.
4. Background dan teks tidak seimbang.
Background seharusnya didesign dengan mempertimbangkan komposisi teks. Tidak asal templok saja melainkan harus diolah sedemikian rupa sehingga antara teks dan background tidak saling menutup. Namun ternyata ada juga background seperti ini, antara teks dan background tidak disetting sehingga komposisinya bertabrakan atau bertumpuk. Contohnya adalah sebagai berikut.Kesalahannya memang tidak fatal, tetapi tetap saja ini merupakan kesalahan. Menurut pribadi, jika ingin memberikan pengumuman yang sejatinya memang sangat penting, maka tidak boleh terlalu banyak background. Kecuali, jika space atau tempat pengumuman yang diberikan cukup luas sehingga dapat memaksimalkan design, hal tersebut tidak masalah.
Sebenarnya masih banyak contoh yang akan diberikan, namun untuk saat ini hanya 4 saja. Berikutnya, jika ada masalah yang ada hubungannya dengan background maka akan ditambahkan.
0 Response to "Gambar background yang meningkatkan resiko kesalahan."
Post a Comment